Rabu, 28 September 2011

tugas indonesia KALIMAT EFEKTIF


Tugas Bahasa Indonesia
Kalimat Efektif
Ciri-ciri Kalimat Efektif
1.    Ada Subjek dan Predikat
a.       Subjek tidak boleh diawali dengan preposisi
Contoh :
o  (-) Para ibu-ibu dipersilahkan memasuki ruangan (tidak efektif)
(+) Ibu-ibu dipersilahkan memasuki ruangan (efektif)
o  (-) Banyaknya anak-anak SD sudah mengenal Handphone (tidak efektif)
(+) Anak-anak SD sudah mengenal Handphone (efektif)
o  (-) Para bapak-bapak yang bekerja disana sudah memiliki anak (tidak efektif)
(+) Bapak-bapak yang bekerja disana sudah memiliki anak (efektif)
o  (-)  Kepada hadirin  dipersilahkan duduk ( tidak efektif)
(+) Hadirin  dipersilahkan duduk ( efektif)
o  (-) Kepada murid-murid silahkan meningglkan lapangan upacara (tidak efektif)
(+) murid-murid silahkan meningglkan upacara (efektif)
b.      Antara subjek dan predikat jangan disisipi kata yang
Contoh : 
o  (-) Kakakku yang sangat pelit (tidak efektif)
(+) kakakku pelit (efektif)
o  (-) Zaelani yang tampan (tidak efektif)
(+) Zaelani tampan (efektif)
o  (-) Lusi yang centil (tidak efektif)
(+) Lusi centil (efektif)
o  (-) Tenitia yang cerdas  didalam kelas (tidak efektif)
(+) Tenitia cerdas didalam kelas (efektif)
o  (-) Nita yang pandai berbahasa inggris (tidak efektif)
(+)Nita pandai berbahasa inggris
2.    Semua kata yang digunakan baku
Contoh :
o  (-) Ibu sedang memasak kue di didapur (tidak efektif)
(+) ibu sedang memasak di dapur ( efektif)
o  (-) Rina sedang belajar dirumah ( tidak efektif)
(+) Rina sedang belajar ( efektif)
o  (-) Kami sedang praktek memasak ( tidak efektif)
(+) kami sedang memasak ( efektif)
o  (-) Noni sedang mandi dirumah ( tidak efektif)
(+) Noni sedang dirumah ( efektif)
3.    Hemat dalam penggunaan kata
-          (-) Ibu itu saling berjabat tangan (tidak efektif)
       (+) Ibu itu berjabat tangan (efektif)
-          (-) Anak itu saling menyapa (tidak efektif)
       (+) Anak itu menyapa (efektif) 
-          (-) Kedua anak itu saling berpelukan (tidak efektif)
(+) Kedua anak itu berpelukan (efektif)
-          (-) Kedua adik kakak itu saling bertengkar (tidak efektif)
       (+) Kedua adik kakak itu bertengkar (efektif)
-          (-) Orang itu saling mengaggumi satu sama lain (tidak efektif)
-          (+) Orang itu mengaggumi satu sama lain (efektif)

4.    Logis dan masuk akal
-          (-) Pencuri ayam itu berhasil ditangkap warga (tidak efektif)
       (+) warga berhasil menangkap pencuri ayam (efektif)
-          (-) Bola berhasil dimasukan oleh Gonzalez ke gawang (tidak efektif)
       (+) Gonzalez berhasil memasugan bola kegawang (efektif)
-          (-) Loma melukis berhasil dimenangkan oleh Ririn (tidak efektif)
(+) Ririn berhasil memenangkan lomba melukis (efektif)

-          (-) Anak ayam itu berhasil saya tanggkap (tidak efektif)
(+) Ayam itu berhasil saya tanggkap (efektif)
-          (-) Mobil itu menabrak anak yang mau menyebrang ( tidak efektif)
(+) Anak yang mau meyebrang itu tertabrak mobil (efektif)

5.    Paralelisme 
-          (-) Pekerjaan Pak iton sehari-hari pembersihan sekolah dan pengumpulan sampah-sampah (tidak efektif)
       (+) Pekerjaan Pak iton sehari-hari membersihkan sekolah dan mengumpulkan sampah-sampah
-          (-) Roni sering mencuci baju dan penyapuan rumah (tidak efektif)
       (+) Roni sering mencuci baju dan menyapu rumah (efektif)
-          (-) Ayah sering  pembersihan lingkungan dan penyapuan halaman (tidak efektif)
       (+) Ayah sering membersihkan lingkungan dan menyapu halaman (efektif)
-          (-) Rina suka membeli kue dan memakannya sendiri (tidak efektif)
       (+) Rina suka beli kue dan makan sendiri (efektif)
-          (-) Ibu membeli baju baru dan langsung memakainya (tidak efektif)
       (+) Ibu beli baju baru dan langsung pakai (efektif)
-          (-) Ana membeli tas dan memberikannya kepada adik (tidak efektif)
-          (+) Ana beli tas dan diberikan kepada adik (efektif)
 NAMA: LUSI HERLINA
KLS : 1 C

Jumat, 16 September 2011

BENTUK KARANGAN

BENTUK KARANGAN
1.Eksposisi
Contoh :
                                                   Kemacetan
Akhir-akhir ini ruah jalan dikota Bandung mengalami kemacetan, ini berdampak disiplin masuk kerja menurun . Banyak orang menjadi stress dari kemacetan kendaraan ini oleh karena itu,pemerintah harus segera mengambil tindakan bijaksana untuk mengatasi masalah kemacetan ini dengan salah satu cara membuat jalan laying di tempat-tempan yang mengalami kemacetan kendaraan itu.

2. Argumentasi
Contoh:
                                                   Turap Sungai Banjir
Turap sungai banjir kanal Barat sepanjang 40 m yang terletak dikawasan tanah Abang, Jakarta Pusat, dini hari ambrol.Akibatnya sebagian pinggir jalan Administrasi Negara 1 longsor .Pekerjaan turap yang dilaksanakan oleh PIPWSCC Departemen Pekerjaan umum dengan kontraktor PT Gompar Jaya itu belum sempurna sehingga aliran sungai yang pada Minggu sebelumnya sangat deras langsung menempas turap.kerugian diperkirakan mencapai Rp 70 juta.
Akibat ambrolnya turap ,fungsi jalan menjadi terganggu . pekerjaan pun menjadi molor hingga tiga minggu .”mereka harus mengecor lagi dari awal sepanjang 40 meter dengan ketinggian 3 meter ,ketebalan 20 meter”.

3.Deskrifsi
Contoh :
                                      Lima Menit Jadi Sultan
Dengan pakaian yang sebagus-bagusnya , saya pergi sembahyang hari raya ke mesjid Sultan.waktu iti,saya masih muda,jadi saya belum seburuk sekararang ,tidak banyak, tapi sedikit ada juga tamapan-tampan raja-raja.saya bertemu dengan orang yang sudah banyak disana dengan pakaian yang bagus-bagus dan bau-bauan yang semerbak.
Selesai sembahyang , sebagai biasa orang-orang pun berebut pergi bersalaman dengan tuanku Sultan. Saya pun pergi juga,Agaknya karena baginda merasa lesu.Karena susah untuk mundur kembali,terus saja saya duduk dekat tempat Sultan duduk tadi . Bukan main herannya saya ketika orang banyak berebut-rebut  menjabat tangan saya dengan sepenuh-penuhnya hormat.
Mula-mula saya hendak menerangkan kekeliruan itu , akan tetapi saya urungkan karena terfikir oleh saya,bahwa mereka itu lebih beruntung rasanya jika tidak mengetahui hal yang sebenarnya.
3. Persuasi
Contoh:
                                       Jagalah kebersihan
Dilingkungan sekitar sekolah SD masih belum terjaga kebersihannya ,masih banyaki sampah-sampah berserakan dimana-mana.Dihalaman kelas masih terdapat rumput-rumput yang liar dan tumbuh tinggi. Para siswa masih banyak yang membuang sampah sembarangan.
Maka dari itu, untuk mencegahnya marilah kita melakukan kegiatan bersih-bersih setiap satu minggu sekali, misalnya setiap hari sabtu dan janganlah kita membuang sampah sembarangan . Ayolah buang sampah pada tempatnya.
5. Narasi
Contoh:
                                   Tabrak Lari
Tadin pagi ada seorang ibu membawa anaknya pergi kepasar,tiba-tiba saat mereka menyebrang ada seorang pemuda mengendarai motor dengan kencang, dan mereka pun tertabrak.yang lebih parahnya lagi pemuda itu tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya ,untungnya ada yang menolong mereka langsung dibawa kerumah sakit.setelah kedian itu ada seseorang yang melaporkanya ke polisi dan tersangka segera dibawa kekantor polisi dan diperiksa lebih lanjut lagi.

NAMA: LUSI HERLINA
KLS       : 1 C

Kamis, 15 September 2011

SEMANTIK( Jenis makna,perubahan makna,dan hubungan makna dengan bentuk)

1.      Makna leksikal .
Makna kata atau berdasarkan kamus atau leksikon(makna kata berdefinisa).
Contoh:
·         Bumi adalah planet yang dihuni oleh manusia
·         Motor adalah kendaraan beroda dua
·         Rumah adalah tempat orang-orang tinggl
·         Sekolah adalah tempat dimana anak-anak menimba ilmu
·         Makanan adalah hal utama bagi kelanjutan hidup manusia
2. Makna Gramatikal
          Makna kata yang terjadi karena
a.       Pengimbuhan
Contoh:
·         Tergambar
·         Menggambar
·         Gambaran
·         Bermain
·         Mainan
b.      Pengulangan
Contoh:
·         Gambar- menggambar
·         Salam-salaman
·         Pukul- memukul
·         Tendang- menendang
·         Coret-coretan
c.       Ditempatkan dalam frase, klausa.
Contoh:
·         Ibu menunggu dari tadi di rumah
·         Ayah tidak pulang dari kemarin
d.      Intonasi
Contoh:
·         Adik makan.
·         Adik makan!
·         Adik makan?
3. Makna denotasi adalah makna yang menunjukan langsung pada acuan atau makna dasarnya .
            Contoh:
·         Ibu sedang memasak daging
·         Kaka sedang bermain bola di belakang rumah
·         Ade memakai baju muslim yang baru
·         Adik memakan nasi
·         Ibu membeli sayuran dipasar
4. Makna konotasi adalah makna kiasan, ungkapan, idiomatis, sampingan, banyak alternatif, atau tidak sebenarnya.
            Contoh:
·         Buah bibir
·         Kambing hitam
·         Bunga desa
·         Lintah darat
·         Lapang dada
4.2 Perubahan makna
            1. amelioratif adalah makna kata sekarang dirasakan lebih baik atau tinngi dari pada sebelumnya atau semula.
                        Contoh:
·         Pramunikmat
·         Wanita
·         Warakauri
·         Rombongan
·         Istri
              2.Peyoratif adalah makna kata sekarang dirasakan kurang baik dari pada sebelumnya atau semula.
            Contoh:
·         Gerombolan
·         Kawin
·         Oknum
·         Perempuan
·         Bini
3.Meluas adalah cakupan makna sekarang lebih luas dari pada makna lama.
Contoh :
·         Petani
·         Peternak
·         Ade
·         Ibu
·         Bapak
           4.Menyempit adalah cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna lama.
            Contoh :
·         Sastra
·         Pembantu
·         Pesantren
·         Kyai
·         Sarjana
5.Asosiasi makna yang muncul karena persamaan sifat.
Contoh :
·         Menurut kacamata saya, strategi tersebut kurang tepat
6. sinestisia adalah makna yang muncul karena pertukaran
Contoh:
·         Namanya harum, seharum bunga
·         Perkataannya sangat pedas
·         Suaranya sedap didengar
·         Pidatonya hambar

4.3 Hubungan Makna dengan Bentuk
            1. sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna sama
               a. Sinonim persis atau lengkap (saling menggantikan)
                        contoh :
·         Sudah= telah
·         Amat = sangat
·         Sebab = karena
·         Ibu = bunda
·         Kaka = kakanda
    b.Sinonim mirip (tidak saling menggantikan)
            Contoh :
·         Untuk= bagi =buat=guna
·         Cinta= kasih = sayang
·         Melihat = mengerling= menatap= menengok
2.Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlangganan.
Contoh :
·         Bertanya>< Menjawab
·         Malam >< Siang
·         Laki-laki>< Perempuan
·         Ibu>< Bapak
·         Tinggi>< Pendek
3.Homonim adalah dua kata atau lebih yang ejaannya sama, lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh :
·         Kopi = minuman
·         Kopi = salinan
·         Genting = atap rumah
·         Genting = ricuh
·         Bisa = racun
·         Bisa = dapat
·         Pacar = teman dekat
·         Pacar = pewarna kuku
·         Coklat = buah
·         Coklat = warna

4.Homograf adalah dua kata yang sama atau lebih yang tulisannya sama,ucapan berbeda, dan maknanya berbeda.
Contoh :
·         Tahu = makanan
·         Tahu = paham
·         Apel = buah
·         Apel = upacara
·         Teras = inti kayu
·         Teras = bagian rumah 
·         Memerah = susu sapi
·         Memerah = menjadi merah
5.Homofon adalah dua kata yang sama bunyi dan lafal tetapi makna dan tulisan berbeda.
Contoh :
·         Masa - massa
·         Sangsi - sanksi
·         Bang - bank
·         Tang – tank
·         Seksi - sexy

6.Hiponim adalah kata yang maknanya terangkum di dalam makna yang lebih luas.
   Hiponim di bagi menjadi 2 yaitu:
a.       Superordinat adalah makna atas atau luas(bersifat pertikal)
Contoh:
·         Tubuh
·         Ayam
·         Burung
·         Bunga
·         Ikan
b.      Kohopinimi adalah makna bawah atau sempit bersipat horizontal.
Contoh:
Tubuh : kepala
             Tangan
             Kaki
Ayam  : kate
             Sayur
             Kampung
Burung: Kakatua
              Pipit
              Kutilang
Bunga: Mawar
            Anggrek
            Melati
Ikan: Mas
         Koki
         Arwana
            7.Polisemi adalah kata yang memiliki banyak makna tetapi termasuk satu alur pusat.
               Contoh :
·         Dika jatuh dari sepeda
·         Harga tembakau jatuh
·         Setelah sampai di rumah dia jatuh sakit
·         Tika jatuh dalam ujiannya
·         Hari ulang tahun saya jatuh hari Sabtu.
             

Nama : lusi herlina
Kelas  : 1C
Alamat email : lusi20agustus@gmail.com